SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1435 H

lebaran

Senin (4/8/2014) keluarga besar STKIP PGRI Pacitan mengadakan Halal Bihalal terbuka didepan mushola kampus Darul-Fikri. Momentum ukuwah Islamiyah ini dihadiri oleh seluruh pimpinan dan dosen STKIP PGRI Pacitan. Dalud Daeka, M.Pd selaku ketua panitia Halal Bihalal, mengungkapkan rasa syukur terhadap rentetan kegiatan yang terlaksana dengan lancar, mulai kultum kampus Romadhon sampai yang terakhir Halal Bihalal. Diawali dengan sambutan Ketua STKIP PGRI Pacitan Dr.H.Maryono, M.M menjelaskan pentingnya silaturahmi di Idul Fitri untuk mempererat jalinan keluarga dan saling memaafkan. Ekspektasi dari pimpinan saat itu, mendapat sambutan positif semua civitas kampus.

Idul Fitri yang berarti kembali kepada kesucian, dan juga diperbolehkan berbuka dan mengkonsumsi makanan. Seluruh kebahagiaan dan kemenangan menyelimuti kaum muslimin seantaro dunia di Idul Fitri karena kita akan kembali kepada hakikat penciptaan manusia yang suci dari dosa, sebagaimana sabda Rosululloh Muhammad SAW Dari Abu Hurairah, dari Nabi, beliau bersabda: Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni dosanya yang telah lalu (Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim) ditambah dengan zakat fitrah menambah kesempurnaan kunci ibadah dibulan nan suci ini. Barang pasti kesempurnaan itu tidak bisa didapatkan dengan mudah karena penilaian jihad berpuasa ini langsung dari Alloh Azza Wa Jalla.

Kenapa harus disebut berjihad?, Jihad sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Dr. Zakir Abdul Karim Naik, seorang ilmuan muslim dari India “The essential meaning of ‘JIHAD’ is to struggle and strive against one’s own passion” yakni “Makna penting dari ‘JIHAD’ adalah untuk berjuang dan bekerja keras melawan nafsu seseorang sendiri”. Menafsirinya dalam makna yang luas, jihad tidak harus berperang sebagaimana perspektif barat terhadap Islam. Setelah berjihad selama 1 bulan berpuasa menahan segala nafsu, raut wajah kaum muslimin  berbinar terpancar dari dalam hati tanpa kecuali seluruh keluarga kampus dan kaum muslimin yang telah terus  berjihad mencari nafkah demi mencukupi kebutuhan keluarga ditengah terik puasa.

Terakhir, yang perlu direnungkan adalah, evaluasi diri terhadap amaliyah yang kita kerjakan dibulan Romadhon ini sudahkah lebih baik dari tahun kemarin, mampu menyeimbangkan pekerjaan dan amaliyah-amaliyah syar’i yang lain seperti sunnah Rosululloh dan qiroatul-Qur’an.Dan yang perlu diketahui, dibelahan bumi Islam lain, bulan suci Romadhon dimaknai dengan suara tangisan dan kepedihan disebabkan harus kehilangan keluarga dan kerabatnya. Keluarga besar STKIP PGRI Pacitan ikut prihatin atas warga Islam Palestina dijalur Gaza yang saat ini terus diserang Israel ±1900 warga yang tak berdosa menjadi korban kebiadaban zionis Israel. Dengan bantuan do’a seluruh umat muslim, semoga derita tersebut cepat berakhir. (Haz.Oxf)