Foto bersama tim PHBD dan Kepala LPPM STKIP PGRI Pacitan, dari kiri ke kanan, Edi Irawan, M.Pd., Arfi tri Cahyono, Rina Merdekawati, Welly Novitasari, Ima Frafikasari, Deby Dwi Sukisno, dan Mukodi, M.S.I.
Sederhana namun penuh kebahagiaan. Begitulah gambaran umum yang terjadi pada pelaksanaan diseminasi hasil program PHBD. PHBD sendiri adalah Program Hibah Bina Desa, yang ditawarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui Direktur Kemahasiswaan. Lima bulan yang lalu, proposal dengan judul “Pemberdayaan Masyarakat Desa Tinatar melalui Sentra Kerupuk Temulawak Berkhasiat dan Bercita Rasa Tinggi”, menjadi pemenang di Dirjen Dikti. Proposal yang diusulkan oleh Arif Tri Cahyono dan kawan-kawan ini mampu menyisihkan 1400 proposal yang masuk. Hadir dalam acara, para pimpinan STKIP PGRI Pacitan, para ketua program studi, para kepala biro, seluruh staf LPPM, dosen pembimbing, dan mahasiswa pelaksana yang terdiri dari Arif Tri Cahyono (Ketua), Rina Merdekawati (Bendahara), Welly Novitasari (Sekretaris), Ima Frafikasari (Anggota), dan Debi Dwi Sukisno (Anggota).
Acara tersebut dimaksudkan sebagai wujud tanggung jawab, akan amanah yang sudah diberikan dari Dirjen Dikti, baik dalam hal pelaksanaan kegiatan maupun juga dalam pengelolaan anggaran. Kegiatan dimulai dari pemaparan gambaran umum pelaksanaan program PHBD oleh dosen pembimbing, dilanjutkan pemaparan pelaksanaan teknis di lapangan, pelaporan keuangan, penyerahan laporan kepada para pimpinan, dan diakhiri sambutan-sambutan. Dalam menyampaikan gambaran umum, Edi Irawan, M.Pd. selaku dosen pembimbing memberikan apresiasi yang tinggi kepada kelima mahasiswa yang dibimbingnya. Karena selama ini mereka sudah melaksanakan serangkaian program PHBD secara optimal. Meskipun program dari Dirjen Dikti sudah selesai sampai bulan Desember, namun ia berharap bahwa program ini terus berjalan dan mendapat pendampingan dari perguruan tinggi. Ke depan diharapkan Desa Tinatar menjadi pioner desa-desa binaan, yang nantinya menjadi etalase kampus STKIP PGRI Pacitan dalam menghasilkan produk-produk long run. Diakhir penyampaiannya, ia berharap agar kelima mahasiswa berprestasi ini mendapatkan apresiasi lebih dari perguruan tinggi, terutama untuk mendapatkan beasiswa.
Lebih lanjut, Arif Tri Cahyono menyampaikan bahwa Tim PHBD dari STKIP PGRI Pacitan ini berusaha mengangkat perekonomian masyarakat Desa Tinatar Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan, melalui pembuatan kerupuk temulawak. “Di satu sisi, temulawak di Desa Tinatar cukup melimpah dengan produksi di atas 30 ton per tahun. Namun belum mampu menjadi andalan dalam mengangkat perekonomian masyarakat, mengingat temulawak basah hanya dihargai Rp. 600,00 per kilogram. Kami berharap dengan dibuat kerupuk, harga temulawak meningkat 80-100 persen nantinya” ungkap Arif.
Program yang mendapat kucuran dana sebesar Rp. 27.500.000,00 ini dilaksanakan mulai bulan Agustus hingga Desember 2012. Dalam pemaparan yang disampaikan oleh Arif, ketua tim PHBD, pelaksanaan program ini sudah berjalan dengan baik sesuai rencana. Hanya saja mengalami penyesuaian waktu pelaksanaan dan juga anggaran. Hal ini tidak terlepas dari lamanya menunggu ijin berupa P-IRT. Hal ini menghambat proses pemesanan packaging dan juga pemasaran. Namun secara umum tidak ada kendala yang berarti. “Terima kasih atas kerja sama teman-teman tim PHBD yang tidak mengenal lelah untuk mengabdikan diri pada Desa Tinatar. Terima kasih atas kekompakan kalian, dan terima kasih pak Edi atas bimbingan dan arahan selama ini” lanjut mahasiswa Pendidikan Matematika yang juga pernah menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika ini.
Demikian halnya dengan penggunaan anggaran, Rina Merdekawati selaku bendahara tim PHBD, sudah semaksimal mungkin untuk melakukan pengelolaan keuangan dan juga dalam melaporkan penggunaan anggaran. “Kami baru pertama kali mengelola anggaran ini, sehingga senantiasa akan memberikan yang terbaik, agar kami mendapat kepercayaan di tahun-tahun yang akan datang. Dalam menyusun laporan, kami sudah berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan nomor 81/PMK.05/2012 tentang belanja bantuan sosial sebagaimana disarankan dari Dirjen Dikti” ungkap mahasiswa Pendidikan Matematika ini.
Seluruh kegiatan yang sudah dilakukan oleh tim PHBD ini mendapat apresiasi yang tinggi dari Kepala LPPM dan juga Plh. Ketua STKI PGRI Pacitan. Bahkan Kepala LPPM langsung menobatkan kepada dosen pendamping PHBD sebagai Dosen Berprestasi pada bidang Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2012 dan kelima mahasiswa pelaksana juga dinobatkan menjadi Mahasiswa Berprestasi pada bidang Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2012. Dalam sambutannya, Mukodi, M.S.I. mengamini seluruh harapan yang disampaikan pembimbing. “Apresiasi ini kami berikan sebagai wujud terima kasih telah membawa nama baik STKIP PGRI Pacitan di kancah nasional, dan juga sebagai motivasi kepada para dosen dan mahasiswa untuk berlomba-lomba mendapatkan berbagai program maupun hibah yang ditawarkan dari Dirjen Dikti, Kopertis, maupun institusi lain. Kami memasang target, pada tahun 2013 ini STKIP PGRI Pacitan mengirimkan minimal 100 proposal PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), 100 proposal PMW (Program Mahasiswa Wirausaha), dan 50 proposal PHBD (program Hibah Bina Desa)” terang Mukodi, M.S.I.
Seluruh harapan yang disampaikan dosen pembimbing dan dikuatkan oleh kepala LPPM mendapat apresiasi dari Plh. Ketua STKIP PGRI Pacitan. Hj. Sri Iriyanti, M.Pd. dalam sambutannya berharap apa yang sudah dilakukan tim PHBD perlu dilanjutkan. Semoga ke depan jumlah proposal yang lolos dan menjadi pemenang bisa bertambah. Karena hal ini tentu akan meningkatkan eksistensi STKIP PGRI Pacitan di tingkat nasional.
Kini, kerupuk temulawak yang diharapkan bisa menjadi icon bagi Desa Tinatar dan JugaSTKIP PGRI Pacitan ini bisa didapatkan di toko dan warung makan di Kota Pacitan. Pemesanan juga dilayani secara online. Seluk beluk tentang kerupuk temulawak, variasi produk dan harga harga yang ditawarkan dapat dikunjungi di laman www.kerupuktemulawak.com