Ab imo pectore, ‘dari lubuk hati yang paling dalam’ keluarga besar STKIP PGRI Pacitan, mengucapkan selamat dan sukses kepada semua mahasiswa dan mahasiswi kampus tercinta ini yang telah diwisuda pada hari Kamis 25 September 2014 pukul 7.30 pagi sampai 12.00 dengan tema besar tertulis ‘Rapat Terbuka Senat STKIP PGRI Pacitan Dalam Rangka Wisuda Sarjana Angkatan XV’. Prosesi wisuda terlaksana dengan khidmat dan lancar tepatnya dilaksanakan dihalaman kampus yang dihadiri oleh 284 wisudawan terdiri dari: (1) prodi sejarah, 26 wisudawan; (2) PBSI, 64 wisudawan; (3) pend. Matematika, 118 wisudawan; (4) pend. bahasa Inggris, 76 wisudawan ditambah 1100 tamu undangan memadati tempat yang disediakan.
Yang paling membahagiakan dan membanggakan, dari rapat terbuka ini adalah hadirnya semua unsur Muspida, salah satunya adalah jalinan ukhuwah islamiyah, guyup rukun, dan kooperasi yang solid antara tingkat yudikatif, legislatif, dan eksekutif, Korem dan juga Kapolres untuk meresmikan wisudawan dan wisudawati. Sebut saja Bupati Pacitan Drs. Indartato, MM sebagai wakil dari tingkat eksekutif, Ketua DPRD dan Kepala pengadilan negeri Pacitan sebagai wakil tingkat legislatif dan yudikatif dan masih banyak lagi tamu VIP (Very Important Person) yang hadir serta tidak bisa disebutkan satu demi satu. Ungkapan itu juga disampaikan oleh Drs. H. Ichwan Sumadi, M.M., ketua umum pengurus PD TK 1 PGRI provinsi Jawa Timur yang saat itu hadir sebagai salah satu tamu undangan.
Prosesi wisuda berjalan dengan baik dan lancar, dimulai dari masuknya wisudawan ketempat wisuda, persiapan prosesi senat, orasi ilmiah, sambutan-sambutan, sampai do’a dan penutup. Tidak kalah menariknya adalah orasi yang telah disampaikan oleh doktor muda baru STKIP PGRI Pacitan yang menjabat sebagai Ketua LPPM, Dr. Mukodi, M.S.I yang mengusung tema ‘Tantangan Profesionalisme Guru Menyongsong Indonesia Emas 2030’ berkesimpulan: (1) seiring akan bergulirnya nota kerja sama antar negara seperti ASEAN economy Community, GATS, APEC, WTO, reginal convention serta recognition studies, Diplomas and Degrees in higher Education in Asia Pasific AFTA, dan sejenisnya ujian terberat dari calon guru, maupun para guru saat ini dan masa depan pada hakikatnya adalah sejauh mana yang bersangkutan dapat bersaing dengan tenaga kerja dari Negara-negara lain, dan juga harus bersaing dengan tenaga-tenaga kerja lokal. Lebih dari itu, ia harus pandai beradaptasi, sekaligus meningkatkan kapasitas kompetensi yang dimilikinya. Di samping itu, ia harus menjadi uswatun hasanah (paragon) bagi warga sekolah dan masyarakat luas; (2) bonus demografi bangsa Indonesia 2030 harus dimanfaatkan sebaik mungkin, jika tidak ingin bangsa lain yang memanfaatkanya. Modal yang perlu dipersiapkan diantaranya adalah: (a) modal intelektual; (b) modal relasi; (c) modal sosial; (d) modal kapital; (e) kecukupan hard skill; (f) dan soft skill ditambah pola (pikir) disciplined mind, synthesizing mind, creating mind, respectful mind, ethical mind.
Ditambah lagi dengan pesan motivasi dari Bupati Pacitan, Bapak Drs. Indartanto, M.M., “Jangan khawatir dengan identitas perguruan tinggi swasta, saya dulu juga dari perguruan tinggi swasta. Kita bisa bersaing dengan terus berdoa, semangat dan kerja keras, Insya Alloh berhasil. Terkadang orang pinter kalah dengan orang bejo. Ada dua orang berjalan yang lelah dan mengantuk ditengah jalan, yang satu berlogika tidur dipinggir jalan sedangkan satunya kurang berlogika dan tidur ditengah jalan. Akhirnya ada mobil yang lewat terkejut dan banting setir ke samping jalan”. Diikuti tawa para tamu undangan.
Keluarga besar STKIP juga berbangga hati dan memberikan penghargaan terhadap mahasiswa dan mahasiswi berprestasi penyandang cumlaude dengan patokan indek prestasi 3.50 sebagaimana terangkum sebagai berikut: (A) dari pendidikan sejarah: (1) Anggit Lipuring Ardikoro, IPK 3.75; (2) Ummi Khoirul Hakimah IPK 3.87; (3) Harizal Fathoni, IPK 3.53. (B) dari PBSI: (1) Dwi Hastutik, IPK 3.74; (2) Etik Susilowati, IPK 3.52; (3) Fiki T, IPK 3.52; (4) Neni Prabandari, IPK 3.54; (5) Noviariska, IPK 3.54; (6) Serly Multika D, IPK 3.52; (7) Siti Guntari, IPK 3.74; (8) Amien Ida N, IPK 3.79; (9) Anisah Fitri S, IPK 3.65; (10) Edsy Puji R, IPK 3.92; (11) Eka Nurul F, IPK 3.51; (12) Lilis Suryani, IPK 3.60; (13) Sriyani, IPK 3.52; (14) Suprihatin, IPK 3.81; (15) Marlia Bakti, IPK 3.62. (C) dari pendidikan matematika: (1) Dian Novita K, IPK 3.58; (2) Didik Prabowo, IPK 3.60; (3) Eko Budi P, IPK 3.56; (4) Guntur Cahyono, IPK 3.85; (5) Lynda Ambar I, IPK 3.77; (6) Mahmudah, IPK 3.53; (7) Yayuk Mahli L, IPK 3.53; (8) Dewi Retno W, IPK 3.91; (9) Lilis Suryani, IPK 3.53; (10) Nur Aliyah, IPK 3.74; (11) Puji Urip T H, IPK 3.50; (12) Ferlinda Restu E W, IPK 3.61; (13) Herlin Widia, IPK 3.88; (14) Rina Merdekawati, IPK 3.86; (15) Rini Dwi A, IPK 3.80; (16) Welly Novitasari, IPK 3.73; (17) Wisnu W, IPK 3.55; (18) Yayuk Im S, IPK 3.68; (19) Zuana U, IPK 3.58. (D) dari pendidikan bahasa Inggris: (1) Arien Maharani K, IPK 3.79; (2) Dwi Hartanto, IPK 3.64; (3) Indawati, IPK 3.54; (4) Nur Lia P, IPK 3.53; (5) Nurngaini, IPK 3.68; (6) Alfri Royadi, IPK 3.81; (7) Erma Almitasari, IPK 3.57; (8) Nike Dwi C, IPK 3.64; (9) Ninik Ika S, IPK 3.62; (10) Nur Fitriani, IPK 3.50.
Teriring do’a, selamat berjuang mahasiswa dan mahasiswi tercinta kedalam lika-liku kehidupan selanjutnya, ingatlah bahwa Alloh SWT akan mengangkat orang yang beriman dan berilmu di antara kalian beberapa derajat. Dan yang terakhir, hadiah lagu dari ketua umum pengurus PD TK 1 PGRI provinsi Jawa Timur berjudul ‘Ratapan Hati Wisudawan’.
Sepanjang kita masih begini, wisudawan yang ingin segera mengabdi, saatnya kita semua menyadari. Beri pembekalan pada wisudawan-wisudawati, kompetensi selalu ku perbaiki, almamater kujunjung tinggi wisudawan ingin segera mengabdi demi ibu pertiwi, ku coba merenung di malam yang sepi, namun bimbang di dalam hati, tolong beri kesempatan wisudawan berkreasi.