Progresif News – STKIP PGRI Pacitan kembali mengukir sejarah bergengsi di penghujung tahun 2015. Sebagai instansi yang bergerak di dunia pendidikan, STKIP PGRI Pacitan berupaya menyambut awal tahun dengan menggelar seminar nasional bertema “Penguatan Peran Pendidikan dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)”. Selasa pagi (29/12/2015) itu, aula STKIP PGRI Pacitan yang menjadi lokasi seminar dibanjiri ratusan peserta seminar—dari dalam dan luar Pacitan—yang sangat antusias untuk menimba ilmu dari para pemateri, yakni 1) Prof. Dr. Dra. Psi. Tatik Suryani, M.M. (Dosen STIE PERBANAS Surabaya); 2) Prof. Dr. Asri Laksmi Riani, M.S. (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS); 3) Prof. Dr. V. Rudy Handoko, MS. (Dosen Untag Surabaya); dan Dr. Mukodi, M.S.I.
Kegiatan seminar yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB diawali dengan opening ceremony yang dibuka oleh ketua STKIP PGRI Pacitan, Dr. H. Maryono, M.M. Sebagai ketua yang saat itu didaulat sebagai keynote speaker, Maryono memberikan wawasan dan motivasi singkat tentang pentingnya persiapan menuju MEA. “Seminar ini menjadi ajang yang sangat baik bagi kita untuk belajar memahami dan mempersiapkan diri dalam rangka menghadapi MEA yang akan di-launching beberapa hari lagi. Lebih dari itu, saya berharap seminar ini mampu memberikan pencerahan dan pelajaran agar ke depan kita lebih siap berkompetisi dengan negara lain, sehingga negara kita bisa sejajar dengan negara-negara ASEAN, bahkan negara di dunia.” Sontak, motivasi itu seolah menjadi bensin yang kian membakar semangat para peserta untuk segera mengikuti acara seminar utama.
Selang beberapa menit pasca pelaksanaan opening ceremony, acara dilanjutkan dengan pelaksanaan seminar utama yang dipandu oleh Bakti Sutopo, M.A. Acara yang mengusung konsep Sersan Satu (Serius tapi santai yang penting sampai tujuan) berlangsung sangat heboh. Satu per satu pemateri mulai menyampaikan makalahnya, mulai dari Prof. Dr. Asri Laksmi Riani, M.S., disambung Dr. Mukodi, M.S.I., Prof. Dr. Dra. Psi. Tatik Suryani, M.M., dan ditutup oleh Prof. Dr. V. Rudy Handoko, MS. Sebaliknya, pada sesi tanya jawab peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa terlihat berebut mengajukan pertanyaan kepada para pemateri. Alhasil, proses interaktif pun semakin memanas seiring berjalannya waktu yang semakin siang.
Setelah rangkaian acara seminar utama dan waktu ishoma usai, para peserta pun kembali bersemangat untuk mengikuti seminar paralel. Peserta pemakalah yang terdiri dari 42 judul dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yakni 1) kelompok penelitian pendidikan bidang pengajaran; 2) kelompok analisis kajian bidang pendidikan; dan 3) kelompok penelitian aplikatif bidang pendidikan umum. Berbagai topik makalah inovatif yang mengandung unsur novelty nampaknya tetap eksis membakar semangat para peserta untuk menimba ilmu dan beradu pendapat dengan para pemakalah. Sepertinya, tidak ada kata lelah untuk menyongsong dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Semoga seminar ini menjadi pintu gerbang keberhasilan kita bersama dalam menapaki masa depan dan membuat kita sigap dalam membangun perekonomian bersama masyarakat ASEAN dan warga dunia. ■wn