Progresif News – Minggu ini (6-8/5/2015), aula STKIP PGRI Pacitan ramai dikunjungi para guru SMA/MA/SMK se-Kabupaten Pacitan. Sebelumnya, para guru itu berebut menjadi peserta pelatihan Peningkatan Kemampuan Pendramaan Cerpen yang diselenggarakan STKIP PGRI Pacitan bersama Balai Bahasa Surabaya. Alhasil, hanya ada 100 guru yang berkesempatan menjadi peserta pelatihan bergengsi itu.
Pelatihan yang dibuka Dr. H. Maryono, M.M., ketua STKIP PGRI Pacitan pada hari Rabu (6/5/2015) menuai simpati banyak pihak. Salah satu pihak yang sangat simpatik dengan pelaksanaan kegiatan ini para guru Bahasa Indonesia pada jenjang Sekolah Menengah Atas. Di samping itu, pelatihan ini juga mendapat dukungan total dari Drs. Amir Mahmud, M.Pd., kepala Balai Bahasa Surabaya. Beliau berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi bekal para guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia, tetapi juga dapat meningkatkan sikap positif terhadap karya sastra, utamanya drama.
Tak hanya itu, pelatihan ini juga menjadi jalan penyambung kemitraan antara Balai Bahasa Surabaya dan STKIP PGRI Pacitan. Secara formal, kemitraan itu dilakukan dengan penandatanganan Master of Understanding (MoU) oleh ketua STKIP PGRI Pacitan dan Kepala Balai Bahasa Surabaya di sela-sela opening ceremony. Praktis, jalinan kemitraan itu mendapat dukungan telak dari para peserta.
“Kami sangat mendukung jalinan kemitraan ini (STKIP PGRI Pacitan dengan Balai Bahasa Surabaya), sebab kami yakin kemitraan ini tidak hanya berdampak pada kemajuan STKIP PGRI Pacitan, tetapi juga kemajuan kami para guru bahasa Indonesia di Pacitan. Kami sangat berharap MoU ini menjadi jalan pembuka yang akan memudahkan kami mengakses ilmu kebahasaan untuk peningkatan kualitas pembelajaran.” ungkap salah satu peserta antusias.
Sementara itu, penyajian materi yang dikemas secara santai penuh makna semakin meningkatkan antusiasme peserta untuk menerima materi lebih banyak. Indikasinya, para peserta seringkali berebut kesempatan untuk mengajukan beragam pertanyaan kepada pemateri. Puncaknya, peserta pelatihan itu berlomba-lomba untuk mengonversi cerpen menjadi naskah drama di akhir kegiatan pelatihan. Keistimewaan lainnya, pelatihan ini diakhiri dengan persembahan drama Teater Door SMA Negeri 1 Pacitan.