Kamis, 10 Juli 2014, acara yang dihelat di STKIP PGRI Pacitan tepatnya di aula utama dengan tema Monev and Forum Group Discussion dibuka langsung oleh Mukodi, M. S.I kepala LPPM STKIP PGRI Pacitan. Ditengah puasa romadhon itu, haus dan lapar tidak menjadi halangan bagi sekitar 21 dosen peneliti dan timnya untuk membahas kemajuan penelitianya terkait hibah penelitian dosen pemula dan penelitian internal. Dalam acara itu, tampak kegembiraan dan kebanggaan civitas akademika terkait pemantapan para peneliti untuk prestasi yang akhir-akhir ini diperoleh kampus.
Pasalnya berdasarkan hasil cluster penilaian perguruan tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ditektorat Jenderal Pendidikan Tinggi tahun 2010-2012 LPPM STKIP PGRI Pacitan dinobatkan menjadi lembaga penelitian tingkat madya, dari sejumlah 904 PTN dan PTS bergengsi seluruh Indonesia, baik cluster mandiri, utama, madya, dan binaan STKIP PGRI Pacitan nangkring diurutan ke-113 cluster madya. Sedangkan dari 79 perguruan tinggi swasta cluster madya di Indonesia yang bersaing memperebutkan kesempatan kala itu, hanya satu saja yang berasal dari PGRI, dan STKIP PGRI Pacitan berhasil nangkring diurutan ke-58. Status madya ini akan dipertahankan dari tahun 2013-2017.
Dari wawancara penulis dengan kepala LPPM STKIP PGRI Pacitan, Mukodi, M. S.I, menyebutkan banyak sekali kesempatan yang dapat diperoleh dari cluster madya ini diantaranya: (1) anggaran pertahun yang dapat diperoleh sebesar 1-2 M; (2) peluang yang lebih lebar bagi dosen, karena proposal penelitian diseleksi oleh tim reviewer internal LPPM termasuk monitoring-evaluasi sehingga kompetisi terjadi antar dosen internal saja (07/072014).
Prestasi yang ditorehkan itu juga tidak lepas dari dorongan ketua STKIP PGRI Pacitan, Dr. H. Maryono, M.M yang senantiasa menyampaikan pentingnya tri darma perguruan tinggi terutama budaya penelitian bagi dosen di STKIP PGRI Pacitan diberbagai kesempatan. (Haz.oxf)